Saat Tidur Baiknya Lampu Menyala Atau Mati? Ini Kata Rasulullah



Tidur sudah menjadi aktifitas yang rutin dilakukan setiap orang. Dengan tidur pada malam hari, maka manusia akan memberikan istirahat pada pikiran dan fisiknya, setelah sebelumnya pada siang hari melakukan aktifitas yang melelahkan. Dan saat bangun pada pagi harinya maka badan akan terasa lebih terasa fresh dan dapat kembali beraktifitas seperti biasanya. Sebagian orang ternyata ada yang tidur malam dalam keadaan lampu menyala. Ada juga yang tidur dengan mematikan lampu.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kita untuk memadamkan lampu-lampu di malam hari (ketika hendak tidur), dan setelah beberapa tahun dilakukan pengkajian ilmiah modern tentang efek cahaya terhadap manusia dan lingkungannya, maka kajian itu mengatakan: ”Sungguh benar Nabinya kaum kaum Muslimin.”

Maka mematikan lampu di malam hari adalah salah satu bentuk mukjizat ilmiah Nabawiyah yang melindungi manusia dan lingkungannya dan pencemaran cahaya, yang muncul disebabkan cahaya yang berlebih, yang mengenai tubuh seseorang di malam hari.

Nabi kita yang tercinta, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan kita tentang bahaya lampu, apabila kita membiarkannya menyala ketika kita tidur. Dan peringatan dari Nabi tersebut terdapat dalam banyak riwayat, di antaranya ada yang disebutkan alasan dari peringatan tersebut, yaitu khawatir terjadi kebakaran, dan sebagiannya lagi tidak disebutkan alasan dari perintah memadamkan lampu di malam hari, agar perintah tersebut berlaku umum, dan sebagai bentuk kasih sayang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada seluruh makhluk di setiap tempat dan zaman.

HADITS-HADITS TENTANG TIDUR DENGAN LAMPU PADAM

Di antara hadits-hadts tersebut adalah sebagai berikut. Riwayat-riwayat yang disebutkan di dalamnya alasan untuk memadamkan lampu ketika hendak tidur di malam hari.

1. Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Pada suatu malam terjadi kebakaran di salah satu rumah penduduk di Madinah (ketika penghuninya tertidur). Lalu hal itu diceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda:” Sesungguhnya api ini adalah musuh kalian, karena itu apabila kalian hendak tidur, maka padamkanlah ia lebih dahulu.” (HR. al-Bukhari)

2. Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tutuplah tempat air kalian, pintu rumah kalian, dan matikanlah lampu-lampu kalian, karena bisa jadi tikus akan menarik sumbu lampu sehingga mengakibatkan kebakaran yang menimpa para penghuni rumah.” (HR. al-Bukhari)

3. Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersada: “Tutuplah oleh kalian bejana-bejana, rapatkanlah tempat-tempat minuman, tutuplah pintu-pintu, dan matikanlah lampu, karena setan tak dapat membuka ikatan tempat minum, pintu, dan bejana. Jika kalian tak mendapatkan penutupnya kecuali dengan membentangkan sepotong batang kayu kecil di atas bejananya dan menyebut nama Allah, maka lakukanlah. Karena tikus dapat merusak pemilik rumah dengan membakar rumahnya.” (HR. Muslim)

4. Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersada: “Tutuplah oleh kalian pintu rumah, ikatlah kantong air tempat minuman, tutuplah bejana-bejana, dan matikanlah lampu, karena setan tak dapat membuka pintu terturup, melepas ikatan tempat minum, dan membuka bejana. Dan sesungguhnya tikus dapat merusak pemilik rumah dengan membakar rumahnya.” (HR. Imam Malik dalam al-Muwatha’ dan Imam at-Tirmidzi dalam Sunan-nya)

Dan masih ada lagi beberapa riwayat yang lain. Riwayat-riwayat yang tidak disebutkan di dalamnya alasan untuk memadamkan lampu ketika hendak tidur di malam hari.

1. Dari Jabir bin ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur di malam hari, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman.” (HR. al-Bukhari)

2. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersada: “Apabila malam telah datang (setelah matahari tenggelam), tahanlah anak-anak kalian (dari keluar rumah), karena setan bertebaran ketika itu. Apabila telah berlalu sesaat dari waktu ‘Isya biarkanlah mereka, tutuplah pintumu, dan matikanlah lampu serta sebutlah nama Allah (mengucapkan bismillah pen)…” (HR. Al-Bukhari)

PENJELASAN HADITS

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata di dalam Fathul Bari, menukil perkataan dari imam al-Qurthubi rahimahullah:” Perintah dan larangan dalam hadits ini adalah bentuk bimbingan (pengarahan).” Beliau mengatakan:’ Dan mungkin juga bermakna anjuran (sunnah)’ Dan imam Nawawi rahimahullah menegaskan bahwa hal itu adalah sebagai bimbingan, karena hal itu adalah untuk kemaslahatan duniawi.’ Namun dikomentari bahwasanya hal itu terkadang dapat mendatangkan maslahat secara agama, yaitu penjagaan terhadap jiwa yang haram untuk dibunuh, dan penjagaan terhadap harta yang diharamkan untuk dihambur-hamburkan.

Dalam hadits-hadits ini disebutkan bahwa seseorang jika tidur seorang diri, dan di dalam rumhanya ada api, maka wajib bagi dia untuk memadamkannya sebelum tidur, atau melakukan sesuatu yang membuatnya aman dari kebakaran. Demikian juga kalau di dalam rumah ada sekelompok orang, maka wajib atas sebagaian mereka (memadamkannya), dan yang paling berkewajiban adalah yang paling terakhir tidur.”

PANDANGAN ILMU MODERN

Para ilmuwan saat ini berbicara tentang polusi cahaya pada malam hari, serta berbicara tentang bahaya terkena cahaya yang berlebih, terutama saat tidur. Sebuah riset ilmiyah terbaru menegaskan bahwa tetap menyalanya lampu pada saat tidur akan mempengaruhi proses biologis yang ada di dalam otak manusia, dan hal tersebut akan menyebabkan gangguan-gangguan yang mengakibatkan kegemukan. Oleh karena itu para ilmuwan berpesan agar kita senantiasa mematikan lampu pada malam hari dalam rangka memelihara kesehatan tubuh dan otak. (jalantauhid)

Apa dampaknya jika kita tidur dengan lampu menyala?

Pentingnya tidur tanpa menggunakan lampu sekecil apapun cahayanya telah diteliti oleh para ahli. Menurut Joyce Walsleben, PhD., anggota asosiasi dosen di New York University School of Medicine, meskipun kita tertidur, cahaya tetap dapat terdeteksi oleh kelopak mata dan otak kita tidak akan memproduksi melatonin. Walsleben juga berkata bahwa kita membutuhkan kegelapan dalam kamar segelap kegelapan yang masih bisa kita hadapi tanpa menyandung sesuatu (masih bisa mendeteksi keberadaan benda-benda).

1. Meningkatkan kemungkinan terkena kanker

Cahaya lampu di malam hari merupakan faktor risiko yang signifikan untuk mengembangkan kanker payudara, menurut para peneliti yang mengkaji data dari 1.679 perempuan dan menerbitkan hasil penelitian mereka di Chronobiology International. Namun ilmuwan lain berpendapat bahwa setiap gangguan pada ritme sirkadian dapat memicu pelepasan hormon stress dan inilah yang dapat meningkatkan risiko kanker.

2. Cahaya buatan membuat badan gemuk

Sirkulasi tubuh 24 jam kita mengontrol beberapa hormon seperti, ghrelin, insulin dan serotonin yang berpengaruh kepada nafsu makan, penyimpanan lemak, dan mood. Oleh karena itu, hal-hal yang mengganggu sirkulasi bisa menyebabkan kegemukan, diabetes tipe 2, dan depresi. Bahkan, dokter dan ilmuwan juga menjadi khawatir akan penemuan kasus ini oleh American Medical Association.

3. Menyebabkan insomnia

Beberapa ahli percaya bahwa menyalakan lampu pada malam hari dapat menyebabkan efek biologis. Sebuah studi di Harvard menemukan bahwa pencahayaan lampu kamar pada larut malam yang berasal dari lampu pijar dapat mengurangi tingkat melatonin, sehingga kita menjadi sulit tertidur.

Bukan hanya lampu yang di atas kepala kita saja yang membahayakan, namun seluruh tingkat pencahayaan yang dapat ditemukan di rumah pada malam hari seperti layar komputer, televisi, dan tablet elektronik dapat menekan sekresi melatonin. Pada tahun 2011 lalu, sebuah studi menyarankan bahwa pencahayaan yang dihasilkan oleh layar komputer 5 jam sebelum tidur dapat memengaruhi ritme sirkadian dengan menunda pelepasan melatonin.

4. Mempengaruhi menstruasi

Penelitian melapokan bahwa rotasi shift pekerja, mengakibatkan naiknya tingkat pencahayaan pada malam hari, dan mempengaruhi siklus menstruasi pekerja wanita. Penelitian tersebut melibatkan 71.077 wanita yang berpartisipasi dalam Nurse Health Study II. Sekitar satu dari lima partisipan bekerja pada shift malam selama paling tidak 1 bulan dalam 2 tahun sebelum studi tersebut diselenggarakan. Semakin banyak waktu shift kerja yang dihabiskan, semakin tidak teratur siklus menstruasi mereka.

5. Menyebabkan depresi

Gangguan tidur sangat terkait dengan risiko depresi dan pengalaman depresi. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry menunjukkan bahwa pencahayaan di malam hari, meskipun redup dan hanya setara dengan lampu tidur, dapat meningkatkan perubahan fisiologis seperti yang terjadi pada hewan pengerat. Pada hamster, cahaya redup di malam hari memicu perilaku seperti depresi dan perubahan pada otak. Hal ini dapat terjadi akibat ritme sirkadian yang terganggu dan juga penekanan melatonin, menurut Tracy Bedrosian, seorang kandidat PhD pada departemen ilmu saraf di The Ohio State University di Colombus. Kabar baiknya adalah bahwa gejala akan menghilang ketika kondisi pencahayaan normal kembali. (hellosehat)

Seorang Profesor Texas University mengatakan:
“Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian, sehingga produksi zat melatonin menurun.”

Dan Subhanallah, pesan yang baru diketahui oleh para ilmuwan pada abad 21, telah disampaikan sebelumnya oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sejak 14 abad yang lalu. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits shahih: “Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur di malam hari, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman.” (HR. al-Bukhari)

SEMOGA BERMANFAAT. Cara Taubat Nasuha dan Cara Melaksanakan Solat Sunat Taubat



Dalam Islam, seluas-luas pintu adalah pintu taubat. Allah S.W.T tidak akan jemu untuk mengampunkan hambaNya selagi hambNya percaya bahawasanya Allah S.W.T adalah satu-satunya Tuhan Yang Maha Mengampunkan hambaNya.

Di kalangan kita, mungkin ramai yang ingin bertaubat namun tidak tahu ke mana arah untuk mencari panduan. Berdampinglah dengan orang-orang soleh, jagalah solat, bacalah Al-Quran. Allah swt sentiasa memerintahkan kita supaya bertaubat, sebagaimana firman-Nya yang bermaksud:

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar.”(At-Tahrim: 8.)

Allah telah membuka pintu harapan kepada hamba-hambaNya:

“Katakanlah; wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampunkan dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az-Zumar: 53)

Syarat-syarat Taubat:

Ikhlas ingin bertaubatTidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagiMenyesal atas perbuatan yang telah dilakukanHarus mempunyai tekad di dalam hati tidak akan melakukan dosa itu untuk selama-lamanyaDikerjakan sebelum ajal tiba

Jika salah satu syarat tidak dipenuhi, maka taubat yang dilakukan itu tidaklah sah. Jika dosa berkaitan dengan manusia yang lain, maka syaratnya ditambah lagi, iaitu harus dapat membebaskan diri dari hak orang yang berkaitan. Contohnya jika hal itu berbentuk harta, harus dikembalikan. Jika berbentuk hukuman, ia harus menyerahkan diri mohon dimaafkan. Jika hal berupa cacian dan sebagainya, maka ia harus memohon keredhaannya.

Waktu melaksanakan taubat:

Taubat tidak boleh diundur-undur atau ditunda. Kerana jika demikian ia sangat berbahaya bagi hati manusia. Jika tidak segera menyucikan diri sedikit demi sedikit, maka pengaruh dosa itu akan bertompok-tompok, dan akhirnya akan merosakkan hati sehingga tertutup dari cahaya kebenaran.

Di antara penyebab yang akan membangkitkan jiwa bertaubat seseorang itu adalah jiwa yang selalu mengingati hari kematian dan hidup bersendirian di dalam kubur. Kata-kata mati adalah sesuatu yang sangat menakutkan kebanyakan manusia.

Mati beerti berpisah dengan segala yang disayangi atau dicintai. Hari terputusnya segala nikmat. Sedangkan berpisah sebentar sahaja dengan anak atau isteri, dapat mengalirkan air mata kesedihan, apa lagi berpisah untuk selamanya

Firman Allah:

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ

“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula.” (QS. az-Zumar: 30)

Di samping mengingat tentang azab penderitaan yang bakal dihadapi oleh orang-orang yang berdosa mengingat kenikmatan syurga yang bakal ditempati oleh orang-orang yang soleh juga akan dapat membangkitkan keinginan jiwa untuk melakukan taubat dengan segera.

Cara melaksanakan solat taubat:

Cara melaksanakan solat taubat ini sama dengan solat biasa, iaitu setelah berwuduk dengan sempurna, lalu berdiri di tempat yang suci, menghadap kiblat;
Waktu di lakukan – bila-bila masa merasa telah berbuat dosa (kecuali waktu makruh tahrim utk melakukan solat)*. Sebaik-baiknya 2/3 malam (pukul 2 pagi ke atas), semasa QiyamullailLafaz niat: “Sahaja aku mengerjakan solat sunat taubat dua rakaat kerana Allah Ta’ala.” (Cukup di dalam hati, ada perbahasan ulama’ tentang lafaz niat dlm ibadah – sila rujuk kpd pakar feqah)Rakaat pertama membaca (disunatkan membaca doa Iftitah) kemudian surah Al-Fatihah. Selepas itu mana2 ayat atau surah dalam al-Quran.Rakaat kedua membaca surah Al-Fatihah. Selepas itu mana2 ayat atau surah dalam al-Quran.Semasa sujud akhir rakaat kedua, ucapkanlah Doa Nabi Yunus sebanyak 40 kali (bersungguh-sungguh di dalam hati memohon keampunan dari Allah Ta’ala),
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”Selepas salam, perbanyakkan istighfar seperti,
Artinya: Ampunilah hamba Ya Allah. Tuhan yang Maha Agung. Tiada Tuhan yang lain melainkan hanya Engkau. Dialah Tuhan yang Maha Hidup lagi Maha Perkasa dan hamba bertaubat kepada Engkau ya Allah.Berdoa dengan Penghulu Istighfar,
Artinya: “Ya, Allah Engkaulah Tuhanku, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku. Sedang aku adalah hamba-Mu dan aku di dalam genggaman-Mu dan di dalam perjanjian setia ( beriman dan taat ) kepada-Mu sekuat mampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah ku lakukan. Aku mengakui atas segala nikmat yang telah Engkau berikan kepada ku dan aku mengaku segala dosaku. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”Kemudian boleh juga berdoa mengikut luahan hati dan munajat masing-masing ke hadhrat Allah.

Jangan pernah jemu untuk memohon keampunan kerana syaitan tidak pernah jemu untuk menarik anak Adam untuk bersamamya didalam neraka. Nauzubillah.

Rasulullah SAW Berkata : Jangan Usir Kucing Yang Mendekati Kamu Saat Makan, Ini Penjelasannya..!!



Wajib kita ketahui bila kita sedang makan dan kucing menimbrung kita maka hendaklah kita jangan mengusir nya, Siapa yang tidak tahu Kucing, haiwan lucu yang satu ini tentunya begitu disukai oleh banyak orang didunia. Wajahnya yang lucu dan menggemaskan dan pembawaan yang pada umumnya manja, sejatinya yaitu daya tarik yang bikin manusia menyukai kucing.

Pada riwayatnya, Nabi Muhammad SAW juga memelihara kucing, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza.

Walau tak memelihara kucing, beberapa kita mungkin saja pernah didatangi oleh kucing waktu melakukan aktivitas, semisalnya saat tengah makan. Beberapa salah satunya mungkin memberi makan, tetapi sebagian lagi malah mengusir kucing itu lantaran dikira mengganggu.

Bila alami keadaan ini, jangan buru-buru untuk mengusir haiwan yang paling disayangi Nabi Muhammad SAW itu.

Berpikirlah sesaat kenapa kucing itu mendatangi Anda serta bukanlah orang lain yang juga tengah menyantap makanan sama? Tahukah Anda kalau kucing yang datang itu nyatanya membawa ‘pesan’ atau signal?

Tersebut 3 sinyal jika kucing datang pada kita serta bukanlah orang lain. Kehadiran kucing adalah tandanya kalau Allah SWT mengingatkan kita mengenai inti berikan.

Semuanya rezeki yang kita peroleh tidaklah seutuhnya hak kita. Ada hak-hak orang lain yang semestinya kita mengeluarkan.

Seperti zakat fitrah serta zakat harta yang harus di keluarkan sebagai rukun islam yang perlu dipenuhi.

Tanpa menunaikan hal tersebut, pasti kita sebagai umat Islam belum menggerakkan semuanya ketentuan harus yang perlu ditegakkan.

Dalam konteks kucing yang datang waktu makan, mengingatkan kita kalau kurnia Allah yang kita terima harus juga dibagi dengan makhluk lain seperti kucing. Berarti dalam makanan yang kita santap, nyatanya ada rezeki untuk kucing yang semestinya kita berikanlah.

Berikan makanan pada makhluk Allah termasuk juga kucing adalah satu kebaikan. Sesuai sama firmannya, Allah bakal melipatgandakan satu kebaikan dengan 10 kali lipat kebaikan yang lain.

Terutama jika kita memberi dengan ikhlas serta tak sangat terpaksa. Bila berbuat baik pada manusia, seorang sering inginkan ada balasan sama dari orang lain.

Tapi tak sekian bila manusia berbuat baik pada kucing. Haiwan ini pasti tak dapat membalas apa yang telah kita berikanlah terhadapnya.

Saat membagi makanan dengan hewan ini, manusia belajar bagaimana rasa-rasanya berikan dengan penuh keikhlasan.

Aksi berikut yang semestinya dikerjakan manusia saat berikan suatu hal pada orang lain. Allah tengah memberi tahu jika kita tak berikan makanan pada kucing itu, sesungguhnya kita tengah menampik rezeki baru yang bakal Allah berikanlah pada kita.

Rezeki itu luas bukanlah sekedar hanya duit, namun mencakup semuanya kehidupan.

Mudah-mudahan kita semuanya termasuk juga yang pintar membaca ‘tanda-tanda’ itu serta dapat menarik hikmah dari kedatangan seeokor kucing waktu kita tengah menyantap makanan.

Ini Bahayanya Apabila Suami Lebih Mengutamakan Ibunya Daripada Istri



Bersyukur bila dalam keluarga jarang terjadi persimpangan pendapat antara pasangan dengan orang tua sendiri namun terkadang ada waktunya terjadi perbedaan pendapat antara pasangan dengan orang tua.

Mungkin antara istri dengan ibu atau suami dengan ayah kita. Berada di posisi tengah seperti ini tentu sangat sulit dan membuat jadi serba salah sebab baik pasangan maupun orang tua sama-sama kita kasihi dan berperan yang penting dalam kehidupan.

Bila diperhadapkan pada suatu pilihan yang membuat kita harus memilih orang tua atau pasangan, siapa yang akan dipilih? Ada yang mengatakan bila istri harus tunduk kepada suaminya melebihi orang tuanya sementara suami harus lebih mengutamakan orang tua khususnya ibu daripada istrinya. Benarkah demikian?

Tidak semua wanita bisa bertahan dalam kondisi berat seperti itu. Bagaimana tidak? Saat istri selalu mengutamakan suami di atas orang tuanya namun sang suami mengutamakan orang tuanya sendiri maka perselisihan bisa sangat mudah terjadi dalam keluarga ini. Lama- kelamaan hubungan suami-istri menjadi dingin dan semakin menjauh.

Suami yang mengutamakan orang tua mengatakan kalau ayah dan ibunya tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun termasuk dengan istri sendiri. Tiada yang namanya mantan orang tua, sebaliknya kalau bercerai dengan istri bisa dicari penggantinya.

Hal yang sama juga muncul dalam pikiran sang istri. Tentulah istri juga punya keinginan mengutamakan orang tuanya seperti yang dilakukan suami. Sebab orang tua istri juga adalah sosok yang sangat mencintai, mendampingi, mendidik, dan mengorbankan segalanya demi anak.

Inilah yang membuat betapa berbahaya bila suami mengutamakan orang tuanya sementara istri dituntut mengutamakan suaminya dibanding orang tua sendiri. Ada perasaan tidak adil di dalam hati istri.

Sebaliknya, bila suami mengutamakan istri dibandingkan orang tuanya termasuk ibunya maka selain hubungan suami istri lebih langgeng juga bisa membuat hubungan istri dengan orang tua suami lebih rukun.

Istri akan lebih peduli dan sayang kepada orang tua suami karena istri tidak menganggap orang tua suami sebagai saingan.

Oleh karena itu, sebelum menikah memang anak mengutamakan orang tua namun bila sudah menikah sebaiknya suami dan istri sama-sama saling mengutamakan satu sama lain.

Suami mengutamakan tanggung jawab kepada istrinya dan istri harus mengutamakan keinginan suami di atas harapan orang tua sendiri.

Berumah tangga artinya sang anak ‘meninggalkan’ orang tua masing-masing kemudian bersatu dengan suami atau istrinya sehingga mereka bebas menjalankan rumah tangga tanpa intervensi orang tua.

Orang tua tetap harus dihormati namun dalam hal prioritas setelah menikah kini telah berubah dari orang tua kepada pasangan masing-masing.

Hal ini berlaku untuk suami dan istri. Orang tua dan anak bukan kita yang memilih namun Tuhanlah yang menentukan siapa orang tua dan anak kita. Sementara pasangan, kita sendiri yang memilihnya dengan berjanji di hadapan Sang Kuasa.

Sudah seharusnya kita bertanggung jawab atas pilihan itu. Orang tua memang setia mendampingi di kala susah namun pasanganlah yang akan menemani sampai kita tua.

Pasangan yang saling mengutamakan satu sama lain akan merasakan kenyamanan (feeling secure) saat mereka berdua sedang dalam masalah sulit.

Istri dan suami sama-sama akan saling percaya bahwa pasangannya pasti tidak akan meninggalkannya sendirian sebab sudah terbukti selama ini lebih mengutamakan dirinya di atas segalanya termasuk orang tua.

Pun saat orang tua suami meningga dunia, alih-alih berbahagia di dalam hati maka istri yang selama ini kita utamakan akan turut merasakan dan menemani suami berduka.

Berhijab Tidak Perlu Dipertimbangkan, Sebab Berhijab Adalah Sebuah Kewajiban.



Tak jarang kita jumpai orang yang diajak untuk mengenakan hijab masih beralasan dengan berkata “nanti setelah hati senantiasa baik” atau “nanti ya, aku pertimbangkan dulu”.

Padahal, bila kamu mengaku dirimu adalah seorang muslimah, tentunya berhijab-pun tidak perlu menjadi pertimbanga.

Mengapa? Sebab berhijab adalah sebuah kewajiban, sama halnya dengan shalat yang apabila ditinggalkan bisa mendapat dosa, dan apabila dikenakan akan mendapat pahala.

Banyak Yang Ingin Berhijab, Tapi Masih Ragu-Ragu Dengan Segala Pertimbangan. Padahal Dengan Berhijab Pastilah Lebih Baik

Iya, banyak diantara kita yang ingin berhijab, namun ingin itu terhenti dengan adanya keragu-raguan sebab pertimbangan yang banyak. Padahal dengan berhijab pastilah akan menjadi lebih baik.

Lantas bagaimana dengan akhlaq yang belum baik? Ingat, perintah berhijab itu dari setelah wanita baligh, bukan dari setelah akhlaq maupun hati menjadi baik.

Maka cerdaslah memikirkan hal yang demikian, agar keraguan-raguanmu tak menahanmu untuk menjadi lebih baik secepatnya.

Hijab Memang Tidak Membuatmu Lantas Suci Sepenuhnya, Tapi Pastinya Kamu Akan Lebih Dihargai

Hijab memang tidak akan membuatmu lantas suci sepenuhnya dari dosa ataupun kesalahan, tapi pastinya dengan hijab maka kamu akan lebih dihargai.

Lelakipun akan segan padamu, bila saja kamu sudah pandai menutupi segala keindahan yang ada pada dirimu, sebab dengan hijab artinya kamu telah membantu lelaki untuk tidak menatap dan berpikiran liar.

Dengan Hijab Kamu Akan Dihormati, Karena Hijab Sejatinya Adalah Pelindungmu, Baik Di Dunia Maupun Di Akahirat Kelak

Bukan cuma itu, dengan berhijab maka kamu akan dihormati, karena hijab sejatinya adalah pelindungmu, baik di dunia maupun diakhirat kelak. Oleh karenanya, tidak usah membuat pertimbangan yang sangat bila hanya untuk mengenakan hijab, karena berhijab memanglah sebuah kewajiban yang harus kamu tunaikan sebagai wanita muslim.

Berhijablah Tanpa Nanti Ataupun Tapi, Karena Memperbanyak Alasan Hanya Akan Membuatmu Tak Mengerti Arti Sebuah Perbaikan

Maka berhijablah tanpa nanti ataupun tapi, karena memperbanyak alasan hanya akan membuatmu tak mengerti sebuah perbaikan.

Kamu akan mengabaikan perintah Allah bila terus-terusan bimbang, sebab kamu akan mengerti bahwa hijab itu penting bila kamu telah sennatiasa memakainya sebagai kebutuhanmu.

Karena Menjadi Lebih Baik Itu Hakekatnya Bertahap. Maka Tak Mengapa Bila Hijab Dan Akhlaqmu Masih Tak Selaras, Asal Kamu Ada Niatan Untuk Memperbaiki

Karena menjadi lebih baik itu hakekatnya memang haruslah bertahap, maka tak mengapa bila hijab dan akhlaqmu belum sepenuhnya bisa selaras, asal kamu ada niatan untuk memperbaiki.

Sebab, bila niat untuk menjadi lebih baik selalu terpatri dihati, maka diripun akan semakin semangat untuk semakin mendekat pada Allah, sehingga bersikap dan berperilaku baikpun akan mudah kita lakukan.