DOA SEORANG ANAK , SEBUAH KISAH YANG MENGETARKAN ..SILA BaCA



Mulanya sang Ibu tidak begitu terkejut melihat putranya pergi ke masjid menunaikan shalat jamaah lima kali dalam sehari semalam. Bahkan, tampak seakan ia tidak rela bila buah hatinya yg masih kanak2 melaksanakah smua shalat lima waktu. Baginya, sang anak masih terlalu hijau untuk melaksanakan shalat. Seolah shalat telah merampas buah hatinya, dan tidak memberinya manfaat. Shalat tlah membuat anaknya penat, dan sungguh tidak menyenangkan. Shalat hanya menyia-nyiakan waktunya dan tidak membuatnya disiplin.


Namun sungguh menakjubkan, di usianya yg tidak lebih dari sepuluh tahun, si anak dgn polos menjawab kegalauan ibunya. Ia menolak dgn halus keinginan ibunya agar ia tidak perlu bersusah payah untuk shalat, "Ibu, dgn shalat aku merasa bahagia sekali. Dengan shalat, aku merasa lebih giat, waktuku teratur dgn baik, PR sekolah mampu aku kerjakan semuanya, pelajaran sekolah dapat aku ulangi, dan aku masih punya waktu untuk bermain."


Saat sang ibu merasa tidak mampu lagi untuk membujuk buah hatinya untuk meninggalkan ketekunannya melaksanakan shalat berjamaah yg dianggapnya semua itu terlalu dini bagi anaknya, ia pun mengadukan persoalan buah hatinya itu kepada sang suami. Sang ibu benar-benar merasa bahwa shalat telah menguasai pikiran anaknya.

Sang suami berusaha menghibur istrinya yg cemas dgn mengatakan, "Biarkan saja, itu kan hanya perilaku kanak-kanak . Kalau ia sudah bosan dan putus asa, ia akan kembali pada perilakunya semula."

Hati pun terus bergulir, ucapan sang suami yg menjadi harap sang ibu blm juga muncul tanda2 akan terwujud, sementara sang buah hati, bertambah cintanya pada shalat. Semakin kuat keteguhannya melakukan shalat dan tidak pernah lagi terbendung tekad bulatnya untuk slalu shalat berjamaah di masjid.

Hingga suatu pagi di hari Jum`at, sang ibu tampak sangat gelisah. Sudah setengah jam lebih dari shalat shubuh selesai ditunaikan, sang buah hati belum juga beranjak dari kamarnya. Sambil agak terburu-buru ia bergegas menuju kamar sang buah hati, takut dan cemas membayangi hatinya.

Hampir saja sang ibu memasuki pintu kamar buah hatinya yg terbuka saat terdengar lamat2 kata bercampur isak tangis. Sang buah hati terlaut dalam khusyuknya doa,

"Ya Rabb, berilah petunjuk kepada ibuku, berilah petunjuk kepada ayahku , sadarkanlah keduanya agar mau menunaikan shalat dan taat kepada-Mu sehingga keduanya tidak masuk neraka."

Sang ibu tak kuasa membendung deraian air matanya saat mendengar doa sang buah hati. Air matanya terus membasahi kedua pipi, membasuh hati dan melapangkan dadanya. Ia bergegas menuju kamarnya untuk membangunkan suaminya dan mengajaknya mendengarkan doa buah hatinya.

Keduanya mendapati buah hatinya meneruskan untaian doanya,

"Ya Rabb, Engkau telah berjanji akan memperkenankan doa kami. Aku mohon kepada-Mu wahai Rabb, perkenankan doaku, dan berilah hidayah kepada ayah dan ibuku. Aku cinta pada mereka, dan mereka pun cinta kepadaku. Ya Allah , sayangilah mereka sebagaimana aku sangat menyayangi ayah dan bundaku."

Sang ibu tak kuasa lagi menahan diri. Ia memeluk buah hatinya. Ia bekap buah hatinya erat-erat dalam dadanya. Sang ayah pun tak kuasa menahan haru. Ia dekap anak dan istrinya seraya berucap kpd buah hatinya,

"Anakku sayang, Allah telah memperkenankan doamu."

Sejak itu, keduanya senantiasa melaksanakan shalat lima waktu dan teguh menunaikan perintah2 Allah. Keduanya mendapat hidayah melalui perantara buah hatinya.


Subhanallah,,, Maha Suci Allah ..
Begitu kasih sayang Nya menaungi seluruh hamba Nya .. hidayah dan karunia Rabb datang melalui untaian doa sayang putranya yang sholeh ..

Bolehkah Membaca Doa & Dzikir ketika Junub.



TIDAK semua ibadah dilarang ketika haid. Wanita haid hanya dilarang melakukan ibadah tertentu.

Dalam Fatwa Islam disebutkan beberapa daftar ibadah yang dilarang untuk dikerjakan ketika haid,

Wanita haid boleh melakukan semua bentuk ibadah, kecuali shalat, puasa, tawaf di kabah, dan itikaf di masjid. (Fatwa Islam no. 26753)

Ibnul Mundzir mengatakan,

Kami mendapatkan riwayat dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, bahwa beliau membaca wiridnya ketika junub. Ikrimah dan Ibnul Musayib memberi keringanan untuk membaca wirid ketika junub. (HR. Ibnul Mundzir dalam al-Ausath, 2/98).


Berdoa termasuk dzikir. Sebagaimana layaknya orang junub boleh berdzikir, maka wanita haid lebih ringan kondisinya. Mereka boleh berdzikir. Karena itu, wanita haid boleh berdzikir.

Imam Ibnu Baz pernah ditanya tentang hukum membaca doa ketika haji bagi wanita haid. Jawaban beliau,

Tidak masalah, wanita haid atau nifas untuk membaca doa-doa dalam buku ketika manasik haji. (Fatawa Islamiyah, 1/239)

Mengenai tata caranya, sama persis seperti cara berdoa pada umumnya. Memperhatikan adab-adab yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, agar doanya lebih mustajab. Misalnya dengan diawali dengan memuji Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

Allahu alam.

Doa Berlindung dari Kesyirikan



Berikut adalah doa untuk berlindung dari melakukan perkara-perkara syirik.

Doa Pertama :

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك أَنْ أُشْرِكَ بِك وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُك لِمَا لَا أَعْلَمُ

Allaahumma Innii A’udzu bika an Usyrika bika wa Anaa A’lamuhuu wa Astaghfiruka Limaa Laa A’lamuhu
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad dan Shahih Abi Hatim serta yang lainnya, shahih)

Doa Kedua :

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُ

Allaahumma Innaa Na’udzu bika min an Nusyrika bika wa Anaa A’lamuhuu wa Nastaghfiruka Limaa Laa A’lamuhu

“Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan kami memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad IV/403 dari Abu Musa al Asy’ari. Dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih al Targhib wa al Tarhib I/121-122 no. 36)

BACA:  "Roh" Ibadah Haji

Rawat JIWA KACAU Dengan 11 Ayat Dalam Surah Ad Dhuha, Penawar Tenang Sampai Ke Dasar Hati



Ayat 1 : Wad duhaa – Demi waktu dhuha (ketika matahari naik setinggi galah)
Sebab itu, prekära pertama yang perlu anda beritahu pada seseorang yang alami tekanan emosi atau depresi adalah ‘Bangun! Lihatlah matahari. Hidup ini tak selamanya hancur dan kelam”

Di luar sana ada matahari yang memancarkan cahayanya yang sangat indah.

Ayat 2 : Wal laili iza sajaa – Dan demi malam apabila telah sunyi
Seorang yang alami depresi atau tekanan emosi adalah mereka ini akan berjaga malam.

Mereka tidur di siang hari dan berjaga di malam hari.

Ayat 3 : Ma wad da’aka rabbuka wa ma qalaa’ – Tuhanmu tidak meninggalkanmu (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu
Allah tidak membenci Muhammad, apatah lagi melupakannya.

Samalah halnya dengan kamu, wahai jiwa-jiwa yang tertekan Allah tidak sesekali membencimu.

Dan Allah tidak sesekali melupakanmu.

Ayat 4 : Wa lal aakhiratu khairul laka minal-oola’ – Sesungguhnya kesudahan itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan
Apa yang bakal mendatangi mu adalah jauh lebih baik dengan apa yang sedang kamu alami sekarang.

Ayat 5 : Wa la sawfa y’uteeka rabbuka fatarda’ – Dan sesungguhnya, Tuhanmu pasti memberikan kurnia-Nya kepadamu, sehingga engkau redha – berpuas hati
Katakan ini pada mereka yang depresi “Sedikit masa lagi wahai kaum Muslimin, Allah akan memberikan syurgaNya insya-Allah dan memberi bahagia buat kita.’

‘Sabarlah untuk sedikit masa lagi, Allah akan memberi kemenangan untuk semua kesukaran ini dan membuatkan kita merasa bahagia gembira.’

‘Inilah janji Allah dan akan tertunailah sabarlah untuk sedikit masa lagi.’

‘Sabarlah sahabatku, kita semua akan masuk ke syurga Allah, insya-Allah’

Bukankah ini kata-kata yang cukup indah yang perlu kita tuturkan pada seseorang yang tertekan jiwanya. Yang merasa sakit dalam hatinya.

BACA:  Hancurkah Iran Di Tangan Trump?

Dan Allah memberi sebab untuk kita percayakan semua janjinya itu. Inilah firman Allah?
Ayat 6 : Alam ya jidka yateema Fa aawaa’ – Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu
Tanyakah dirimu, tidakkah pernah kamu berasa sakit-sakit?

Tidakkah kamu pernah menjadi anak kecil, yang mana Allah melindungi dan menjagamu ketika usia itu?

Ayat 7 : Wa wa jadaka daal lan fahada – Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kebingungan, lalu dia memberikan petunjuk
Bukankah kita juga sentiasa dalam kebingungan sebelum kita menemui jalan keluar?

Saya tahu saya tidak solat
Saya tidak pernah kenal agama
Dan Allah melihat saya dalam kebingungan lalu membantu saya.
Samalah halnya dengan kamu, tidakkah kamu dalam kebingungan dan Allah membantumu.

Ayat 8 : Wa wa jadaka ‘aa-ilan fa aghnaa’ – Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan
Berapa ramai dari kalangan kita dalam peliharaan Tuhannya.

Allah memelihara keluarga kita ketika saat sukar mereka.

Dan dalam ayat seterusnya, Allah berikan kamu dengan lebih banyak lagi sebab. Kepada Rasulullah dan juga kita.
Mengingatkan kita berulang-ulang kali.
Kenapa kita harus meyakini setiap peringatanNya ini.

Janjinya itu benar. Jadi kepada anda yang alami tekanan. inilah cara terbaik untuk menasihati mereka. Beritahulah kisah-kisah terdahulu yang telah berlaku.
Dan berikan sebab untuk mereka meyakini yang janji Allah itu benar, sama seperti yang pernah Allah membenarinya pada masa terdahulu.

Kemudian Allah memberikan kamu penawat untuk merawat tekanan emosi itu. Apakah ubat yang Allah turunkan ini?
Ianya adalah mendidik hati agar mengingati kesukaran orang lain yang jauh lebih susah daripada kita.

Ayat 9 : Fa am map yateema fall taqhar’ – Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenangnya
Ayat 10 : Wa am mas saa-ila fala tanhar’ – Dan orang yang meminta-minta, janganlah engkau mengherdiknya
Yang pertama adalah anak yatim, yang kedua adalah pengemis.

BACA:  Cara Mengesan dan Merawat Rumah yang Dihuni Makhluk Halus

Ingatlah bahawa anak-anak yatim ini mereka tiada siapa yang menjaga.

Sedangkan kamu mempunyai mak ayah untuk menjagamu. Kamu ada keluarga untuk menjagamu. Malah kamu punya satu tempat yang kamu panggil rumah.

Anak yatim tak punya siapa-siapa. Pengemis pula tak punya makanan, sebaliknya dia minta makanan daripada kamu. Mereka tidur dalam kelaparan setiap hari. Lihat kamu, Allah masih memberikan kamu makanan.

Berapa ramai dari kalangan kita yang pernah tidur dalam kelaparan? Subhanallah..

Jadi Allah beritahu kita yang penawar untuk merawat hati yang sakit itu adalah untuk melihat kembali kesusahan orang lain

Seandainya semua itu telah dilakukan tetapi perasaan kamu masih terasa jauh daripada Allah, bacalah firman Allah ini.

Ayat 11 : Wa amma bi ne’mati rabbika fahad dith – Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)
Allah kurnikan kita dengan kenikmatan yang tidak terhingga. Ucapkanlah,

Alhamdulillah untuk mata ini,
Alhamdulillah untuk tangan ini,
Alhamdulillah untuk mulut ini,
Alhamdulillah untuk hati ini,

Perhatikan ini, jika Allah tak sayang kenapa Allah masih menghidupkan kita?
Jika allah tak sayang kita kenapa allah berikan kita rezeki setiap minit dalam kehidupan kita.

Jika allah tak cintakan kita kenapa kita masih ada di sini hari ini. Fikirlah sedalam-dalamnya.

Doa dan Niat Mandi Besar Selesai Haid Beserta Tata Caranya, Lengkap



Pembahasan mengenai haid, nifas, dan istihadah adalah yang paling sering dipertanyakan kaum perempuan, entah itu dalam kajian-kajian offline, atau melalui search bar Google, yang mengetikan ‘Cara mandi setelah haid’ atau ‘Doa niat mandi wajib setelah haid’, dan kata kunci lain.

Bahasan tentang hal tesebut, di dalam fiqh, juga merupakan bahasan yang sulit, sehingga banyak sekali yang keliru memahaminya. Oleh karena itu, pembahasan tentang cara mandi wajib setelah haid, nifas, dan jimak, selalu diulang-ulang.

Tetapi meski begitu, masih banyak perempuan yang belum memahaminya, terlebih lagi dalam memahami kaidah dari tiga darah; darah haid, darah nifas, dan darah istihadah.

In syaa Allah hal tersebut akan dibahas setelahnya. Lalu pertanyaannya, gimana sih cara mandi wajib setelah haid?

Doa Niat Mandi Wajib Setelah Haid/Menstruasi

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla lirofi’i hadatsil haidhi lillaahi ta’ala

Artinya:
Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas haid karena Allah ta’ala.

Niat ini harus dibacakan di dalam hati, namun bila ingin dilafadzkan dengan lisan maka diperbolehkan. Dengan syarat mutlak, harus juga diucapkan dalam hati.

Tata Cara Mandi Wajib Haid
Berikut ini akan dijelaskan tahapan-tahapan mandi hadas wanita setelah haid dengan sempurna.

Perempuan yang telah selesai haidnya mengambil air dan daun bidara (bisa diganti sabun)
Selain karena diisyaratkan oleh orang termulia, Nabi saw., ternyata dun bidara mempunyai manfaat yang telah diteliti para ahli di antaranya:

Daun bidara mengandung senyawa antibakteri.Daun bidara mengandung senyawa antioksidan.Daun bidara mengandung antiseptik.Daun bidara bisa memperbaiki sel-sel yang mengalami kerusakan.

Masih banyak manfaat daun bidara untuk kesehatan. Tentu saja, apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw. tidak pernah tanpa dasar. Shallallahu ‘alannabiy.

Tetapi sebagai alternatif, karena masih banyak yang kurang perhatian terhadap daun bidara … boleh diganti menggunakan sabun.

Berniat mandi wajib setelah haid. Harus di dalam hati, tetapi bila ditambahkan ucapan lisan tidak apa-apa
Berniat harus di dalam hati, dan untuk menguatkan … diperbolehkan sambil diucapkan dengan lisan, dengan syarat mutlak hati yang mengucapkan.

Berwudhu dengan membaguskan wudhu’nya
Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw. yang bersabda, intinya, siapa saja yang membaguskan wudhunya, maka dosa-dosa akan keluar dari tubuhnya.

Menyiramkan air ke atas kepalanya. Lalu menggosok-gosok kepalanya dengan kuat sehingga air menyerap pada pori-pori kulit kepala
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah di atas, agar setiap bagian tubuh yang tadinya najis (haid, darah najis; membuat wanita dilarang melakukan ibadah mahdhah), menjadi suci. Menggosok-gosok kulit kepala funsginya agar air meresap ke pori-pori kulit dan membasuh akar rambut.

Menyiramkan air ke seluruh tubuh (bagian kanan didahulukan)
Seperti mandi pada umumnya, mengguyurkan air ke seluruh tubuh lalu menggosok-gosoknya sampai bersih termasuk di sela-sela kecil seperti kuku dan lubang dubur, harus terbasuh. Diutamakan dengan membasuh bagian kanan terlebih dahulu.

Ini berdasarkan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang intinya … Nabi Muhammad saw. sangat menyukai memulai segala sesuatu dari kanan dahulu; entah itu mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam urusan-urusan penting lainnya.

Mengambil kain atau kapas yang sudah diberikan wewangian
Dianjurkan menggunakan wangi kesturi, tetapi bila tidak ada maka diperbolehkan menggunakan wewangian lain, untuk kemudian mengusapkannya pada farji/rahim dan bagian yang terkena darah haid. Ini merupakan sunnah dari Rasulullaah yang diisyaratkan dengan hadits di atas tadi.

Dalil-dalil Mandi Wajib Setelah Haid
Dari ‘Aisyah ra. bahwa Asma’ binti Syakal ra. bertanya kepada Rasulullah saw. tentang mandi haid, (HR. Muslim)

Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, atau boleh menggunakan sabun -sbh) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat.

Sehingga air sampai pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian dia bersuci dengannya.

Maka Asma’ berkata: ‘Bagaimana aku bersuci dengannya?’ Beliau bersabda: ‘Maha Suci Allah’ maka ‘Aisyah berkata kepada Asma’: ‘Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).’

Dari ‘Aisyah ra. ketika seorang wanita bertanya pada Rasulullah saw. tentang mandi haid, (HR. Muslim 332)

Hendaklah dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi kemudian bersucilah dengannya. Wanita itu berkata: ‘Bagaimana caranya aku bersuci dengannya?’

Beliau bersabda: ‘Maha Suci Allah bersucilah!’ Maka ‘Aisyah menarik wanita itu kemudian berkata: ‘Ikutilah (usaplah) olehmu bekas darah itu dengannya (potongan kain/kapas -sbh).’

Saat Banjir Melanda, Amalkan Do’a Ketika Terjadi Hujan Deras



Banjir dapat terjadi karena hujan yang terus menerus turun atau karena adanya hujan deras, bisa juga karena banjir kiriman. Jika yang terjadi adalah hujan yang begitu deras di tempat kita atau hujan yang tidak kunjung berhenti, maka kita bisa meminta pada Allah untuk memalingkan hujan tersebut pada tempat yang lebih manfaat dengan mengamalkan do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Do’a yang dimaksud adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

(Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal aakaami wadz dzirabi wa buthuunil awdiyati wa manabitis syajari)

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan yang merusak kami. Ya, Allah! turunkanlah hujan di dataran tinggi, di bukit-bukit, di perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” 1

Do’a di atas disebutkan dalam hadits Anas bin Malik, ketika hujan tak kunjung berhenti (dalam sepekan), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas memohon pada Allah agar cuaca kembali cerah. Lalu beliau membaca do’a di atas. (HR. Bukhari no. 1014 dan Muslim no. 897).

Do’a tersebut berisi permintaan agar cuaca yang jelek beralih cerah dan hujan yang ada berpindah pada tempat yang lebih membutuhkan air. [ed]

Atau untuk ringkasnya membaca:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا

“Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa” [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan yang merusak kami]

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata menjelaskan hadits, “Maksud hadits ini adalah memalingkan hujan dari pusat kehidupan, al-aakaam adalah jamak dari akmah dengan memfathahkan hamzah, yaitu gunung kecil atau apa yang tinggi di bumi (dataran tinggi). Adz dziraf maknanya adalah bukit yang kecil. Adapun penyebutan lembah karena di situlah tempat berkumpulnya air dalam waktu yang lama sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia dan binatang ternak.”2

Ibnu Daqiq Al-‘Ied rahimahullah berkata, “Hadits ini merupakan dalil doa memohon dihentikan dampak buruk hujan, sebagaimana dianjurkan untuk berdoa agar turun hujan, ketika lama tidak turun. Karena semuanya membahayakan (baik lama tidak hujan atau hujan yang sangat lama, pent).”3

Syaikh Abdul Aziz bin Biz rahimahullah berkata,  “Selama hujan tidak membawa bahaya maka –alhamdulillah– ucapkan doa:

اللهم صيّباً نافعاً، مطرنا بفضل الله ورحمته

Allahumma shayyiban nafi’a, muthirna bifadhlillahi wa rahmatihi, Allahummaj’alhu mubarakan



Jika hujan ini memberatkan, maka berdoalah:

اللهم حوالينا ولا علينا

Allahumma hawalaina wa laa ‘alaina”4



Jadi, bagi saudara-saudara kami yang merasakan hujan yang begitu deras, amalkanlah do’a di atas. Moga hujan tersebut turun tidak membawa musibah banjir. Moga dengan diberikannya ujian, kita sadar untuk bertaubat pada Allah. Moga kita pun terus diberi kesabaran.

BACA DUA AYAT INI TIAP MALAM, INSYA ALLAH ANDA AKAN TERKEJUT, REZEKI DATANG MELIMPAH DARI SUMBER YANG ANDA TAK PERNAH JANGKA!!



Muslimah membaca Al-Quran

Ada dua ayat di dalam Al-Quran yang jika dibaca setiap malam maka orang yang membacanya akan diberikan kecukupan. Dua ayat saja? Iya, hanya dua ayat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
من قرأ بالآيتين من آخر سورة البقرة فى ليلة كفتاه
“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada malam hari, nescaya ia mencukupi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam Nuzhatul Muttaqin syarh Riyadhush Shalihin, Syaikh DR Mustofa Said Al Khin, Syaikh DR Mustofa Al Bugho, Syaikh Muhyidin Mistu, Syaikh Ali Asy Syirbaji dan Syaikh Muhammad Amin Luthfi menerangkan bahawa salah satu makna mencukupi dalam hadis ini adalah mencukupi keperluan dunia dan akhiratnya serta dapat dielakkan dari semua keburukan.

Hadis ini pula yang dinyatakan oleh Ibnu Kathir ketika menjelaskan keutamaan dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini dalam tafsirnya.
Dua ayat terakhir dalam surat Al Baqarah tersebut tidak lain adalah firman-Nya:
آمن الرسول بما أنزل إليه من ربه والمؤمنون كل آمن بالله وملائكته وكتبه ورسله لا نفرق بين أحد من رسله وقالوا سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك المصير

لا يكلف الله نفسا إلا وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به واعف عنا واغفر لنا وارحمنا أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين
“Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeza-bezakan seseorang pun di antara rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali . ”

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

(Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan berilah rahmat kepada kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. “(QS. Al Baqarah: 285-286) Wallahu a’lam.

Sekian Terima Kasih.. Share Jika Bermafaat Untuk Anda Semua.

5 Kalimah Zikrullah Yang Boleh Diamalkan Dalam Kehidupan Seharian.



Diriwayatkan daripada sahabat Abdullah bin Amr bin Al-Ash r.anhu;

“Lima perkara jika dimiliki seseorang, maka ia berbahagia di dunia dan akhirat, iaitu pertama; menyebut ‘Lailaha illallah Muhammadur Rasulullah’ dari waktu ke waktu.

Kedua, jika menerima bencana, menyebut, ‘Inna Lillahi wa inna ilaihi roji’un, wala haula wala quwwata illa billa hil alliyyil adzim.

Ketiga, jika menerima anugerah kenikmatan, menyebut ‘Alhamdulillahi Rabbil Alamin’ sebagai mensyukuri nimmat tersebut.

Keempat, apabila memulai sesuatu, ucapkan ‘Bismillahirrahmanirrahim’ dan kelima, jika terlanjur berbuat dosa ucapkan, ‘Astaghfirullahal ‘azhiim wa atuubu ilaih’.”

Berdasarkan riwayat sahabat ini, dapatlah dijelaskan bahawasanya terdapat 5 kalimah zikir yang boleh kita amalkan dalam kehidupan seharian, seterusnya menjadi bekalan diakhirat sana nanti. Antaranya seperti berikut;

#1 – Lailaha illallah Muhammadur Rasulullah

Maksud bagi kalimah ini adalah, “Tiada Tuhan melainkan Allah, Muhammad adalah utusan Allah.”

Selain dijadikan sebagai zikir dalam hidup seharian, kalimah ini juga termaktub dalam syahadah yang utama bagi pengakuan diri setiap umat Islam yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

#2 – Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, wala haula wala quwwata illa billa hil alliyyil adzim

Maksud bagi kalimah ini adalah,

“Sesungguhnya kita semua milik Allah dan kepada-Nya kita akan kembali. Tiada daya upaya dan tiada kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung.”

Biasanya, kalimah ini diucapkan kepada mereka yang menghadapi kematian. Sungguh pun begitu, ia juga boleh diucapkan bagi mereka yang menghadapi apa jua musibah seperti kemalangan, kesakitan, kebakaran, kehilangan harta benda dan sebagainya.

#3 – Alhamdulillahi Rabbil Alamin

Bermaksud, “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” Hal ini sepertimana sabda Baginda Nabi SAW yang bermaksud;

“Ucapan yang paling disukai oleh Allah itu ada empat iaitu Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallaah, wallahu akbar dan boleh sahaja kamu mulai membacanya dari mana pun.”(Hadis Riwayat Muslim dan An-Nasaie)

#4 – Bismillahirrahmanirrahim

Kalimah ini bermaksud, “Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Abu Hurairah r.anhu berkata, bahawa Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud;

“Setiap perkara yang mempunyai tingkah laku yang baik, jika tidak dimulakan dengan menyebut asma Allah, maka perkara itu terputus (tidak membawa keberkatan).”(Hadis Riwayat Ibnu Hibban)

#5 – Astaghfirullahal ‘azhiim wa atuubu ilaih

Adapun bagi kalimah kelima ini, ia bermaksud “Aku memohon ampun kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya.”

Tahukah kita, kalimah istighfar ini mengandungi pelbagai kaifiatnya. Hal ini sepertimana sabda Rasulullah SAW yang bermaksud;

“Barangsiapa yang membiasakan membaca istighfar, maka Allah menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesempitan, terbuka dari setiap kesusahan dan Dia memberi rezeki kepadanya dengan tidak disangka-sangka.”(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)

Ini hanyalah 5 kalimah sahaja, hakikatnya terdapat banyak lagi zikrullah yang boleh diamalkan asalkan ianya bermatlamat yang satu, iaitu untuk memuji serta mengagungkan Allah SWT. Akhir kata, mari sama-sama kita renungkan sabda Nabi SAW ini;

“Janganlah memperbanyakkan ucapan selain zikir kepada Allah, kerana sesungguhnya banyak bercakap yang bukan zikir kepada Allah itu akan menjadikan hati keras dan sesungguhnya orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang hatinya keras.”(Hadis Riwayat At-Tirmizi)

9 Ayat Al-Quran Tentang Tafakkur; Ibadah Yang Mudah.



Tafakkur bermaksud berfikir. Ia di ambil dari kata akar ‘fa ka ra’ dalam bahasa Arab yang bermaksud ‘fikir’. Tahukah kita, tafakkur ini merupakan salah satu ibadah yang paling mudah untuk dilakukan oleh setiap manusia. Ini kerana ia langsung tidak memerlukan apa-apa tenaga, kudrat mahupun modal wang ringgit dan sebagainya untuk melaksanakannya.

Mengapa tafakkur ini amat dianjurkan? Ini kerana terdapat banyak firman Allah SWT yang menyatakan tentang anjuran tafakkur ini. Antaranya seperti berikut;

#1 – Surah Yunus Ayat 101

“Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langit dan bumi.”

#2 – Surah Ad-Dzariyat Ayat 20-21

“Dan, di bumi terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin dan (juga) pada dirimu sendiri. maka, apakah kamu tidak memerhatikannya?”

#3 – Surah Fushilat ayat 53

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di setiap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahawa Al-Quran itu benar.”

#4 – Surah Al-A’raf ayat 69

“… maka, ingatlah akan nikmat-nikmat Allah, agar kamu sekalian beruntung.”

#5 – Surah An-Nahl ayat 18

“Dan, jika kamu menghitung nikmat Allah (yang dilimpahkan kepada kamu), tiadalah kamu akan dapat menghitungnya satu persatu. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.”

#6 – Surah Al-Mujadalah ayat 7

“Tidakkah engkau memikirkan, bahawa sesungguhnya Allah mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi? Tiada berlaku bisikan antara tiga orang melainkan Dia-lah yang keempatnya, dan tiada (berlaku antara) lima orang melainkan Dia-lah yang keenamnya, dan tiada yang kurang dari bilangan itu dan tiada yang lebih ramai, melainkan Ia ada bersama-sama mereka di mana sahaja mereka berada. Kemudian, Ia memberitahu kepada mereka – pada hari kiamat – apa yang telah mereka lakukan. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.”

#7 – Surah Al-Baqarah ayat 219

“Demikianlah, Allah SWT menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, supaya kamu berfikir tentang dunia dan akhirat.”

#8 – Surah Al-Ankabut ayat 64

“Dan, tiadalah kehidupan dunia ini, melainkan senda gurau dan main-main. Dan, sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, jika mereka mengetahui.”

#9 – Surah Al-Munafiqun ayat 9

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingati Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”

Tahukah kita, tafakkur ini selain dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, ia juga merupakan ibadah yang boleh melahirkan rasa tauhid, menambah kemakrifatan kepada Allah SWT, melahirkan kecintaan serta syukur kepada-Nya, berfikir tentang janji-janji-Nya, juga menimbulkan rasa kasih dan cinta pada hari akhirat.

Adapun, bertafakkur atau berfikir tentang ancaman mahupun amaran Allah SWT secara tidak langsung akan menimbulkan semangat untuk kita terus beribadah dan beramal, melahirkan rasa takut untuk berbuat maksiat serta menjauhi perkara yang ditegah.

Semoga perkongsian ini dapat menambahkan kecintaan kita untuk menghayati ayat-ayat suci-Nya seterusnya, memikirkan tentang kebesaran penciptaan Allah SWT. Moga bermanfaat. Wallahua’lam.

4 Ayat Ini Al-Qur’an Ini Boleh Hapuskan Ilmu Sihir.



Sihir menjadi salah satu perbuatan perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT. Pasalnya, ketika seseorang memanfaatkan ilmu sihir untuk mencelakakan orang lain maka disaat itu ia telah mendekatkan diri kepada syaitan.

Jika seseorang terkena ilmu sihir, maka ia bisa mengalami sakit, masalah berkepanjangan, atau bahkan kematian. Maka orang di sekitarnya akan berusaha untuk mengeluarkan sihir tersebut lewat cara ruqyah.

Ruqyah biasanya dilakukan dengan membaca ayat-ayat di dalam Al-Qur’an. Agar ruqyah tersebut berhasil maka kita harus membaca ayat untuk menghancurkan ilmu sihir. Lantas, ayat apa sajakah yang harus dibaca tersebut?

1. Al Baqarah Ayat 102
Ayat pertama yang dapat digunakan untuk menghancurkan sihir terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 102. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).

Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:

‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir’.

Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.

Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”

2. Al A’raaf Ayat 117-122
Surah selanjutnya yang dapat menghancurkan ilmu sihir yakni QS. Al-A’raaf ayat 117-122. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan Kami wahyukan kepada Musa: ‘Lemparkanlah tongkatmu!’. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.

Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata: ‘Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, (yaitu) Tuhan Musa dan Harun’ .”

Di dalam ayat tersebut, Allah SWT memberitahukan bahwa Dia telah mewahyukan kepada hamba dan Rasul-Nya, Musa as. dalam situasi yang sangat genting. Yakni situasi untuk membedakan yang haq dan yang bathil. Kemudian Allah memerintahkan kepada Musa agar melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya.

Fa idzaa Hiya talqafu (“Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan.”) Maksudnya memakan. Maa ya’fikuun (“Apa yang mereka sulapkan.”) Yaitu, apa yang telah mereka lemparkan dan apa yang mereka buat seakan-akan nyata, padahal sebenarnya adalah bathil.

Ibnu ‘Abbas berkata: “Lalu tongkat Musa itu tidaklah melewati tali-tali dan tongkat-tongkat mereka itu melainkan ditelannya. Akhirnya para ahli sihir itu mengetahui bahwa hal itu merupakan sesuatu yang datang dari langit dan bukan sihir. Maka mereka pun meniarapkan diri dengan bersujud seraya mengatakan: aamannaa bi rabbil ‘aalamiina rabbi muusaa wa Haaruuna (“Kami beriman kepada Rabb semesta alam. Yaitu Rabb Musa dan Harun.”)

Muhammad bin Ishaq berkata: “Tongkat Musa itu mengejar tali-tali dan tongkat-tongkat mereka satu persatu sehingga apa yang mereka lemparkan itu tidak terlihat lagi di lapangan. Setelah itu, Musa as. mengambil kembali tongkatnya seperti sediakala.

Dan para ahli sihir itu pun bersujud seraya berkata, “Kami beriman kepada Rabb semesta alam, yaitu Rabb Musa dan Harun. Seandainya ia adalah seorang tukang sihir, niscaya ia tidak dapat mengalahkan kami.”

3. Yunus Ayat 81-82
Ayat terakhir yang juga dapat digunakan untuk menghancurkan sihir ialah QS. Yunus ayat 81-82. Allah SWT berfirman:

“Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: “Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya”

Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan.Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).”

4. Thaha ayat 69
Surah terakhir yaitu QS. Thaha ayat 69, Allah Ta’ala berfirman:

“Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. “Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang.”

Jika orang-orang yang terkena sihir ataupun gangguan jin kemudian dibacakan ayat-ayat di atas, maka mereka akan merasakan tanda-tanda khusus.

Di antaranya yaitu akan ada rasa yang menjalar di tubuh, bergetar atau kesemutan dari ujung badan/persendian. Ada pula yang merasakan sakit kepala yang hebat serta sesahk napas.